Oleh: Kiki Kurniawan S. Psi
Temen-temen pernah ngga sih galau? Bo’ong banget kalo ngga pernah galau. Hehehe. minimal, galau karena
hubungan asmara. Iya kan. Sebenernya temen-temen tau ngga galau itu apa. Nah,
saya pernah buka kamus bahasa Indonesia, dan menemukan kata galau itu. Galau memiliki arti sibuk beramai-ramai; sangat ramai; berkacau (tidak keruan). Nah,
kalo dikaitkan dengan konsep galau masa kini sih arti yang pas adalah “kacau”
atau “tidak karuan”. Lantas hal apa yang kacau tidak karuan tersebut? Yang
jelas kacau keadaan suasana hati dan fikiran.
Semua orang sah-sah aja merasa galau dan merasa galau bukanlah
aib. Hehe. Bahkan galau adalah tren
bagi sebagian remaja. Bener kan. Kalo ngga galau, gimana gitu rasanya hehehe.
Dahulu, masa remaja juga disebut sebagai masa yang paling indah. Sepertinya
sekarang lebih tepatnya adalah masa remaja, masa yang paling galau. Hahaha
Setidaknya ada 3 aspek perkembangan remaja yang dapat membuat
galau, pertama aspek psikologis, aspek seksualitas, dan aspek sosial-ekonomi.
Yah, ketiga aspek tersbut dapat bernilai positif atau negatif? Lho kok gitu? Iya. Galau itu tidak
selamanya negatif kok. Nanti saya
tunjukkan buktinya. Penjelasannya begini, yang namanya-manusia itu
sebenarnya punya daya pegas? Ya, seperti pegas ketika di tekan (mendapatkan
stres) malah akan memberikan daya pantul, yang membuat kita semakin melesat.
Ngerti kan. Namun daya pegas bagi masing-masing orang itu berbeda-beda.
Tergantung karakteristik masing-masing. Nah, yang bahaya adalah ketika daya pegas
itu ngga ada atau sudah rusak yang malah menyebabkan perilaku menyimpang.
Eitss.. banyak lho kejadian. Dari mulai bunuh diri, seks bebas, narkoba, kabur
dari rumah, membunuh teman dan sebagainya. Semua bermula dari galau. Ngeri kan.
Data yang mencengangkan datang dari kota kita
tercintah, Ponorogo Ternyata 80% remajanya pernah melakukan seks bebas.
Huuuu. Saya harap kalian kaget, hahahaha. Karena kalo tidak kaget berarti
informasi ini biasa saja. Ngeriii. Tentu ini bukan prestasi yang baik kan. Kalo
Ponorogo dikatakan sebagai kota santri, itu baru namanya prestasi. Masih dari
kota kita tercinta, cerita dari dalam kamar seoarang teman kita, yang ditemukan
tak sadar diri karena menenggak racun serangga akibat berselisih pendapat
dengan orang tuanya, mengenai pilihan sekolah lanjutan tingkat atas. Lalu
ada lagi kawan kita yang menjual narkoba di seputaran bundaran Sukowati lalu ketangkep polisi dan mendekam di penjara. Nah lho, lantaran apa sih banyak
temen-temen kita yang melakukan aktivitas tidak bermanfaat itu? Jawabannya
adalah GALAU hahahaha. Ya, memang bukan galau-galauan biasa seperti status
facebook, Lebih tepatnya GALAU AKUT atau GALAU PARAH. Hahaha. Namun dari galau
biasa yang tidak dapat diatasi itulah bisa menjadi cikal bakal galau PARAH.
Sudahlah kawan. Apalagi sih yang mau
diharapkan dengan melakukan kegiatan itu semua? Yang ada, ganjaran hukuman yang
kita dapatkan. Bisa hukuman sosial, dikucilkan dari pergaulan, hukuman penjara,
hukuman agama, masuk neraka, dan sama sekali tidak keren. Ya, mana ada urusan
jual beli dan memakai narkoba itu sama dengan keren. Mana ada punya cerita
berhubungan seks itu gaul. SALAH KAPRAH. Bener kan.
Menjadi remaja memang susah-susah-gampang. Susah karena kita
remaja harus menghadapi perubahan fisik, psikologis, tuntutan sosial dan
harapan masyarakat terhadap remaja yang begitu besar. Sedangkan kita belum
sepenuhnya dapat menghadapi berbagai perubahan tersebut. Dan menjadi gampang
karena kita masih memiliki banyak pilihan dan kesempatan untuk maju, asalkan
mau. Masa depan masih panjang, persiapkanlah dengan matang.
Menjadi galau tidak berarti dapat dijadikan alasan tidak
dapat melejitkan potensi dan prestasi kita. Bahkan apabila kita dapat mengelola
energi-energi perubahan tersebut, tidak mustahil kita dapat menghasilkan
karya-karya yang cemerlang sesuai dengan bakat dan minat kita masing masing.
Ngomong-ngomong tentang
galau, sebenarnya
galau bukanlah penyakit keturunan dan bukan penyakit menular. Hehehe. kita bisa
kok mendeteksi apakah kita sedang galau atau tidak. Misalnya dengan melihat
status di facebook atau twitter hehehe. Beneran lho. Selain itu
berikut ini tanda-tanda kita atau temen kita kalau sedang galau atau, katakanlah ciri seseorang yang sedang menghadapi
masalah.
Pertama, Coba deh ngaca dan lihat ekspresi wajah kamu. Kalo wajah kamu
menunjukkan ekspresi sedih (bibir melengkung kebawah), pucat, mata
sembab/merah, enggan menatap orang lain (menghindar), dan mudah menangis.
Kedua, mengenai gaya berbicara. Kamu sering budeg secara mendadak, bicara ngga
nyambung atau bahkan sering membicarakan topik pembicaan yang sama secara
berulang atau nada suara kamu seperti tertekan, atau suaranya terputus-putus
atau bicara dengan gemetaran. Ketiga, perhatikan penampilan kamu. Mungkin
biasanya kamu cukup memperhatikan penampilan, misalnya gaya rambut, gaya
berpakaian yang matching dan
sebagainya. Ketika galau maka
penampilannya biasanya akan tampak kusut dan tidak rapi. Biasanya kalo kita
lagi galau kita berusaha tampil
seolah-olah semuanya baik-baik saja, dan berusaha menutupi sesuatu yang salah,
dan itu palsu semata. Terakhir, perhatikan cara kamu bertindak. Kamu biasanya
ceria, lucu, penuh kasih, dan energik tiba-tiba menjadi pendiam, menyendiri dan
tidak komunikatif. Kamu yang sebelumnya kooperatif (dapat diajak bekerja sama)
kini menjadi angkuh dan egois. Kamu yang biasanya ramah kini menarik diri dari
pergaulan dan asik dengan diri sendiri, tidak berbicara dengan orang lain, dan
diam seribu bahasa. Kamu mulai menjaga jarak atau bahkan memusuhi teman-teman
tanpa sebab yang jelas.
Lantas bagaimana sebaiknya kita
menghadapi hati dan pikiran yang sedang galau?. Pertama kamu bisa melakukan relaksasi.
Caranya gampang kok. pertama kamu ambil sikap atau posisi santai, atur dan
nikmati nafasmu keluar-masuk. Lalu lakukan gerakan atau olah raga kecil,
misalnya meregangkan daerah seputar leher, tangan, dan kaki. Selain
itu, makan juga dapat dijadikan cara untuk mengatasi galau. Makanlah makanan
yang bikin adem misalnya es krim atau sebatang coklat. Coklat terbukti dapat
menghilangkan stress lho.
Kemudian,
lakukanlah olah raga. Dengan berolah raga maka tubuhmu akan fresh dan
terhidar dari berbagai macam penyalit. Olah raga juga dapat melepaskan
energy-energi negative. Kemudian, kamu dapat menyibukkan diri dengan mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler. Dengan mengikuti kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler
maka kamu akan berinteraksi dengan banyak sahabat. Ketahuilah bahwa sahabat
bisa berperan sebagai orang yang memberikan dukungan secara emosional ketika
kamu sedang menghadapi kegalauan. Kemudian, tersenyum dan tertawalah, life must go on. Segalau apapun perasaan
dan pikiranmu, yajinlah, dunia belum berakhir. Hari esok masih ada, dan
gapailah mimpimu. Jangan korbankan dirimu untuk kenikmatan sesaat, namun berakibat
penyesalah sepanjang hayat. Kamu masih muda kawan, songsonglah masa depan.
So, semua tergantung
pada diri kita masing-masing. Tunggu apalagi, lakukan aksi jangan Cuma
ngangguk-ngangguk atau iya-iya doang. Kalau kamu udah bisa mengatasi kegalauan
yang kamu rasakan, jangan lupa ajak teman-teman kamu yang masih galau untuk
sadar. Hehehe. dan bagi temen-temen yang mungkin pernah terjerumus ke dalam
galau parah, jangan malu dan jangan bimbang, masih ada kesempatan untuk
berubah, serius, percayalah.