Minggu, 23 Juni 2013

Galau – siapa takut !

Oleh: Kiki Kurniawan S. Psi

Temen-temen pernah ngga sih galau? Bo’ong banget kalo ngga pernah galau. Hehehe. minimal, galau karena hubungan asmara. Iya kan. Sebenernya temen-temen tau ngga galau itu apa. Nah, saya pernah buka kamus bahasa Indonesia, dan menemukan kata galau itu. Galau memiliki arti sibuk beramai-ramai; sangat ramai; berkacau (tidak keruan). Nah, kalo dikaitkan dengan konsep galau masa kini sih arti yang pas adalah “kacau” atau “tidak karuan”. Lantas hal apa yang kacau tidak karuan tersebut? Yang jelas kacau keadaan suasana hati dan fikiran.
Semua orang sah-sah aja merasa galau dan merasa galau bukanlah aib. Hehe. Bahkan galau adalah tren bagi sebagian remaja. Bener kan. Kalo ngga galau, gimana gitu rasanya hehehe. Dahulu, masa remaja juga disebut sebagai masa yang paling indah. Sepertinya sekarang lebih tepatnya adalah masa remaja, masa yang paling galau. Hahaha
Setidaknya ada 3 aspek perkembangan remaja yang dapat membuat galau, pertama aspek psikologis, aspek seksualitas, dan aspek sosial-ekonomi. Yah, ketiga aspek tersbut dapat bernilai positif atau negatif? Lho kok gitu? Iya. Galau itu tidak selamanya negatif kok. Nanti saya tunjukkan buktinya. Penjelasannya begini, yang namanya-manusia itu sebenarnya punya daya pegas? Ya, seperti pegas ketika di tekan (mendapatkan stres) malah akan memberikan daya pantul, yang membuat kita semakin melesat. Ngerti kan. Namun daya pegas bagi masing-masing orang itu berbeda-beda. Tergantung karakteristik masing-masing. Nah, yang bahaya adalah ketika daya pegas itu ngga ada atau sudah rusak yang malah menyebabkan perilaku menyimpang. Eitss.. banyak lho kejadian. Dari mulai bunuh diri, seks bebas, narkoba, kabur dari rumah, membunuh teman dan sebagainya. Semua bermula dari galau. Ngeri kan.
Data yang mencengangkan datang dari kota kita tercintah, Ponorogo Ternyata 80% remajanya pernah melakukan seks bebas. Huuuu. Saya harap kalian kaget, hahahaha. Karena kalo tidak kaget berarti informasi ini biasa saja. Ngeriii. Tentu ini bukan prestasi yang baik kan. Kalo Ponorogo dikatakan sebagai kota santri, itu baru namanya prestasi. Masih dari kota kita tercinta, cerita dari dalam kamar seoarang teman kita, yang ditemukan tak sadar diri karena menenggak racun serangga akibat berselisih pendapat dengan orang tuanya, mengenai pilihan sekolah lanjutan tingkat atas. Lalu ada lagi kawan kita yang menjual narkoba di seputaran bundaran Sukowati lalu ketangkep polisi dan mendekam di penjara. Nah lho, lantaran apa sih banyak temen-temen kita yang melakukan aktivitas tidak bermanfaat itu? Jawabannya adalah GALAU hahahaha. Ya, memang bukan galau-galauan biasa seperti status facebook, Lebih tepatnya GALAU AKUT atau GALAU PARAH. Hahaha. Namun dari galau biasa yang tidak dapat diatasi itulah bisa menjadi cikal bakal galau PARAH.
Sudahlah kawan. Apalagi sih yang mau diharapkan dengan melakukan kegiatan itu semua? Yang ada, ganjaran hukuman yang kita dapatkan. Bisa hukuman sosial, dikucilkan dari pergaulan, hukuman penjara, hukuman agama, masuk neraka, dan sama sekali tidak keren. Ya, mana ada urusan jual beli dan memakai narkoba itu sama dengan keren. Mana ada punya cerita berhubungan seks itu gaul. SALAH KAPRAH. Bener kan.
Menjadi remaja memang susah-susah-gampang. Susah karena kita remaja harus menghadapi perubahan fisik, psikologis, tuntutan sosial dan harapan masyarakat terhadap remaja yang begitu besar. Sedangkan kita belum sepenuhnya dapat menghadapi berbagai perubahan tersebut. Dan menjadi gampang karena kita masih memiliki banyak pilihan dan kesempatan untuk maju, asalkan mau. Masa depan masih panjang, persiapkanlah dengan matang.
Menjadi galau tidak berarti dapat dijadikan alasan tidak dapat melejitkan potensi dan prestasi kita. Bahkan apabila kita dapat mengelola energi-energi perubahan tersebut, tidak mustahil kita dapat menghasilkan karya-karya yang cemerlang sesuai dengan bakat dan minat kita masing masing.
Ngomong-ngomong tentang galau, sebenarnya galau bukanlah penyakit keturunan dan bukan penyakit menular. Hehehe. kita bisa kok mendeteksi apakah kita sedang galau atau tidak. Misalnya dengan melihat status di facebook atau twitter hehehe. Beneran lho. Selain itu berikut ini tanda-tanda kita atau temen kita kalau sedang galau atau, katakanlah ciri seseorang yang sedang menghadapi masalah. Pertama, Coba deh ngaca dan lihat ekspresi wajah kamu. Kalo wajah kamu menunjukkan ekspresi sedih (bibir melengkung kebawah), pucat, mata sembab/merah, enggan menatap orang lain (menghindar), dan mudah menangis. Kedua, mengenai gaya berbicara. Kamu sering budeg secara mendadak, bicara ngga nyambung atau bahkan sering membicarakan topik pembicaan yang sama secara berulang atau nada suara kamu seperti tertekan, atau suaranya terputus-putus atau bicara dengan gemetaran. Ketiga, perhatikan penampilan kamu. Mungkin biasanya kamu cukup memperhatikan penampilan, misalnya gaya rambut, gaya berpakaian yang matching dan sebagainya. Ketika galau maka penampilannya biasanya akan tampak kusut dan tidak rapi. Biasanya kalo kita lagi galau kita berusaha tampil seolah-olah semuanya baik-baik saja, dan berusaha menutupi sesuatu yang salah, dan itu palsu semata. Terakhir, perhatikan cara kamu bertindak. Kamu biasanya ceria, lucu, penuh kasih, dan energik tiba-tiba menjadi pendiam, menyendiri dan tidak komunikatif. Kamu yang sebelumnya kooperatif (dapat diajak bekerja sama) kini menjadi angkuh dan egois. Kamu yang biasanya ramah kini menarik diri dari pergaulan dan asik dengan diri sendiri, tidak berbicara dengan orang lain, dan diam seribu bahasa. Kamu mulai menjaga jarak atau bahkan memusuhi teman-teman tanpa sebab yang jelas.
Lantas bagaimana sebaiknya kita menghadapi hati dan pikiran yang sedang galau?. Pertama kamu bisa melakukan relaksasi. Caranya gampang kok. pertama kamu ambil sikap atau posisi santai, atur dan nikmati nafasmu keluar-masuk. Lalu lakukan gerakan atau olah raga kecil, misalnya meregangkan daerah seputar leher, tangan, dan kaki. Selain itu, makan juga dapat dijadikan cara untuk mengatasi galau. Makanlah makanan yang bikin adem misalnya es krim atau sebatang coklat. Coklat terbukti dapat menghilangkan stress lho. Kemudian, lakukanlah olah raga. Dengan berolah raga maka tubuhmu akan fresh dan terhidar dari berbagai macam penyalit. Olah raga juga dapat melepaskan energy-energi negative. Kemudian, kamu dapat menyibukkan diri dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Dengan mengikuti kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler maka kamu akan berinteraksi dengan banyak sahabat. Ketahuilah bahwa sahabat bisa berperan sebagai orang yang memberikan dukungan secara emosional ketika kamu sedang menghadapi kegalauan. Kemudian, tersenyum dan tertawalah, life must go on. Segalau apapun perasaan dan pikiranmu, yajinlah, dunia belum berakhir. Hari esok masih ada, dan gapailah mimpimu. Jangan korbankan dirimu untuk kenikmatan sesaat, namun berakibat penyesalah sepanjang hayat. Kamu masih muda kawan, songsonglah masa depan.
So, semua tergantung pada diri kita masing-masing. Tunggu apalagi, lakukan aksi jangan Cuma ngangguk-ngangguk atau iya-iya doang. Kalau kamu udah bisa mengatasi kegalauan yang kamu rasakan, jangan lupa ajak teman-teman kamu yang masih galau untuk sadar. Hehehe. dan bagi temen-temen yang mungkin pernah terjerumus ke dalam galau parah, jangan malu dan jangan bimbang, masih ada kesempatan untuk berubah, serius, percayalah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar